Taugitu.com, - Gangsir, begitu orang di desa saya menyebutnya, adalah hewan sejenis serangga yang hidup di dasar tanah, serangga berprotein tinggi ini biasanya akan banyak dijumpai di akhir musim penghujan, bentuk hewan ini sangat mirip dengan jangkrik, namun ada beberapa ciri fisik membedakan keduanya.
image by idnfarmers |
Tubuh gangsir biasanya lebih besar dibandingkan jangkrik, gangsir juga mempunyai kemampuan membuat sarangnya sendiri, dengan menggali lubang ke dalam tanah, dimulut lubang sarang biasanya terdapat gundukan tanah seperti gunung kecil, gangsir juga lebih banyak dijumpai di area kebun dan pekarangan rumah yang tanahnya lembab dan gembur.
Berbeda dengan gangsir, jangkrik mempunyai tubuh lebih kecil, banyak dijumpai di area persawahan dan yang paling mudah membedakan kedua serangga tersebut yaitu suaranya, masyarakat desa biasa menyebut suara jangkrik itu dengan istilah “ngengkrik” karena berbunyi krik krik krik, sedangkan bunyi gansir diistilahkan dengan “ngentir” karena mengeluarkan bunyi tirr tirr tirrr
Gangsir / foto : surgaserangga.blogspot.com |
Bagi penduduk di kawasan lereng Gunung Merapi, di wilayah Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, gangsir dijadikan camilan yang asyik disaat musim penghujan, masyarakat mengolah Gangsir menjadi camilan yang lezat dan gurih, rasanya tidak kalah dengan belalang goreng dari Gunung Kidul.
Cara mengolahnya pun tergolong mudah, sebelum dimasak, bersihkan sayap dan kaki sang gangsir, kemudian dicuci bersih menggunakan air biasa, dan bilas dengan air panas, setelah itu rendam gangsir yang sudah dibersihkan dengan larutan air garam dan irisan bawang putih, atau bisa juga menggunakan bumbu penyedap masakan, tunggu beberapa saat hingga bumbu meresap, setelah itu goreng gangsir dengan minyak yang panas agar hasilnya lebih renyah dan garing, bisa juga mencampurkan bumbu instan siap saji sebelum digoreng.
Nah, sang gangsir pun bisa langsung dinikmati dengan ditemani secangkir kopi manis.
Camilan Gangsir / foto : timlo.net |
Selain dijadikan sebagai camilan, sebenarnya gangsir memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi, karena gangsir adalah serangga semarga dengan jangkrik.
Jika jangkrik dapat dibudidayakan untuk kebutuhan pakan burung dan ikan, begitu juga seharusnya dengan gangsir.
Namun dari beberapa pembudidaya menyatakan, bahwa gangsir mempunyai ketahanan yang rendah dibandingkan jangkrik, biasanya gangsir lebih cepat stres dan mati, serta pada tubuh gangsir ada zat yang tidak baik jika dikonsumsi hewan peliharaan seperti burung kicau.
Hemm berminat mencoba camilan Gangsir ? Penasaran dengan rasanya !
Warga Musuk Boyolali Olah Serangga Tanah Jadi Camilan Renyah ! Mau Coba ??
Reviewed by Admin
on
November 21, 2021
Rating:
No comments:
Terima kasih telah membaca hingga akhir.
Dan silahkan meninggalkan coretan pada kolom komentar !!
Mohon maaf jika terlambat membalas komentar.